MySpace Cartoon Glitter Graphics

Jumat, 14 Agustus 2009

650 Prajurit Yonif 611/Awanglong Kodam VI/Tanjung Ke Perbatasan RI-Malaysia


650 Prajurit Yonif 611/Awanglong Kodam VI/Tanjung Ke Perbatasan RI-Malaysia

650 Prajurit Yonif 611/Awanglong Kodam VI/Tanjung Ke Perbatasan RI-MalaysiaSebanyak 650 prajurit Batalyon Infanteri 611/Awanglong Rabu pagi (12/8) meninggalkan pangkalan mereka yang berada di Kota Samarinda menuju perbatasan untuk menunaikan tugas negara menjaga perbatasan Republik Indonesia - Malaysia (Sabah) dengan menggunakan kapal PELNI KM Tidar di pelabuhan Semayang Balikpapan. Keberangkatan 650 personel Yonif 611/Awl tersebut untuk menggantikan Yonif 613/Raja Alam yang sudah bertugas selama 13 bulan di perbatasan RI - Malaysia termasuk menjaga perairan Karang Unarang yang menjadi sengketa antara pemerintah RI dengan Pemerintah Malaysia.

Kapal KM Tidar yang membawa 650 pasukan Yonif 611/Awl tersebut akan berlayar menuju Kota Tarakan yang dilanjutkan ke Kota Nunukan dan akan berlayar kurang lebih selama 28 jam. Di kota Nunukan tersebut para prajurit tersebut akan melaksanakan serah terima tugas pengamanan perbatasan dengan pasukan yang akan diganti yaitu pasukan Yonif 613/Raja Alam. Pelepasan 650 personel tersebut dilakukan oleh Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman . di Samarinda yang didampingi Danrem 091/Asn, para Asisten, Kabalak serta para perwira Korem 091/Asn.

650 Prajurit Yonif 611/Awanglong Kodam VI/Tanjung Ke Perbatasan RI-MalaysiaSebelum berangkat menunaikan tugas ke perbatasan 650 prajurit Yonif 611/Awl tersebut terlebih dahulu melaksanakan latihan selama kurang lebih 4 Bulan di Samarinda. Selama 4 bulan para prajurit tidak hanya melaksanakan latihan pertempuran para prajurit tersebut juga berlatih berkebun serta mendapat bimbingan kerohanian yang dibawakan langsung oleh Disbintalad. Nantinya para prajurit tersebut akan masuk ke pos-pos yang tersebar yang jaraknya cukup jauh hingga ratusan kilometer.

Dalam sambutannya Pangdam VI/Tpr meminta kepada seluruh prajurit yang akan bertugas agar memusatkan perhatian kepada tugas yang mereka emban dan tidak perlu ragu meninggalkan isteri, anak, dan anggota keluarga lainnya karena apa yang mereka lakukan adalah sebuah ibadah dalam menjalankan tugas negara mempertahankan NKRI.