MySpace Cartoon Glitter Graphics

Jumat, 07 Agustus 2009

Markas Noordin Dikepung Densus


Image









GEREBEK TERORIS, Polisi mengepung sebuah rumah (kiri atas)
di RT 01/07, Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung,
Jawa Tengah, yang diduga kuat dihuni gembong teroris Noordin M Top.


Dalam penggerebekan ini terjadi kontak senjata antara polisi dan penghuni rumah.
TEMANGGUNG (SI) – Detasemen Khusus 88/Antiteror terlibat
baku tembak dengan kelompok teroris dalam pengepungan sebuah rumah
di RT 01/07,Dusun Beji,Desa Kedu,Kecamatan Kedu, Temanggung,Jawa Tengah.
Rumah tersebut diduga kuat menjadi tempat persembunyian buronan teroris nomor
wahid Noordin M Top.

Hingga pukul 24.00 WIB baku tembak yang terjadi sejak pukul 16.30 masih
berlangsung. Lokasi sekitar rumah tersebut masih mencekam dan sudah
dipasang barikade oleh aparat Densus 88 bersenjata lengkap.Aparat Densus
maupun petugas berpakaian preman tampak terus menyisir lokasi.

Aparat juga menutup seluruh akses menuju rumah tersebut.
Pengepungan terhadap rumah itu dilakukan setelah aparat Densus 88
menangkap dua orang kakak beradik yang diduga kuat sebagai kaki
tangan Noordin pada pukul 16.00. Sebelum ditangkap, kedua orang ini,
Aris, 32, dan Hendra, 23, sempat melakukan perlawanan.

Keduanya ditangkap di bengkel sepeda milik Aris di kawasan Pasar Kedu.
Berbekal informasi keduanya, Densus 88 dibantu petugas berpakaian
preman bersenjata lengkap mengepung rumah milik Tatak, warga setempat.
Rumah tersebut memang layak sebagai sebuah tempat persembunyian karena
lokasinya yang terpencil,di kaki Bukit Kaleber yang berada di tengah persawahan dan
perkebunan jagung.

Di sekitar rumah Tatak tersebut hanya ada 10 rumah milik warga lainnya.
Antara satu rumah dan rumah lain berjarak 5-10 meter.Dari Kota Temanggung,
Kecamatan Kedu berjarak sekitar 10 kilometer. Ratusan warga maupun
wartawan yang berada sekitar lokasi hanya bisa menyaksikan pengepungan
dari jarak 150 hingga 200 meter.

Di sela baku tembak sebelumnya sempat terlihat seorang wanita bercadar dan
dengan dua orang anaknya yang diduga istri dan anak Tatak dievakuasi ke luar rumah.
Menurut penuturan Sujati, salah satu warga yang rumahnya berada sekitar 200 meter
dari rumah Tatak, selama ini rumah dihuni oleh orang tua Tatak bernama Mohzahri, 60,
dan istrinya yang selama ini berprofesi sebagai guru.

Sujati juga membenarkan apabila dalam baku tembak tersebut dia melihat
dua orang terluka dan dibawa keluar dari rumah dan langsung dibawa oleh petugas.
Meski tidak mengetahui identitas keduanya, Sujati memastikan bahwa kedua
orang yang terluka bukan warga Dusun Beji.

Sujati juga menyebutkan baku tembak terjadi beberapa kali. Menurut penuturan
warga,tiga tahun lalu Tatak diketahui juga ditangkap oleh Densus 88,
bahkan hingga kini belum dibebaskan karena kasus terorisme.
Tatak ditangkap dalam pengepungan dalam kasus terorisme di
Temanggung tahun 2006 lalu.

Selain melokalisasi sekitar lokasi rumah Tatak yang berada di perbukitan,
aparat juga berusaha mengevakuasi 10 kepala keluarga yang terletak di
sekitar lokasi rumah Tatak.Namun, hingga tadi malam baru satu keluarga,
yakni keluarga Noto, yang baru bisa dievakuasi; warga lain di
sekitar lokasi belum bisa dievakuasi.

Dalam penggerebekan disertai baku tembak itu gembong teroris
yang bertanggung jawab atas sejumlah peledakan bom di Indonesia,
Noordin M Top, diduga ditangkap. Namun,hingga berita ini diturunkan
Markas Besar Polri belum bisa memastikan tertangkapnya gembong
teroris asal Malaysia tersebut.

Berita ditangkapnya Noordin dirilis oleh stasiun televisi Aljazeera.
Dandim 0707/ Temanggung Letkol Asep Ridwan mengaku belum
bisa memastikan berapa orang yang berada di dalam karena situasi yang
gelap gulita. Diduga kuat, salah satunya adalah Noordin. Di rumah itu
juga diyakini terdapat bahan peledak.Tadi malam rumah tersebut
dikepung dari segala penjuru.

Tapi suasana gelap dan kondisi medan perbukitan menyulitkan
penggerebekan. Di Jakarta, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat
Markas Besar Polri Irjen Pol Nanan Soekarna belum memberi
jawaban apakah dalam kontak tembak tersebut salah satu anggota
kelompok teroris merupakan Noordin M Top.

Dia hanya membenarkan bahwa terjadi tembak-menembak di Kecamatan Kedu,
Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.”Ya, benar ada kontak tembak,
tapi hasilnya belum tahu,”katanya saat dihubungi Seputar Indonesiatadi malam.
Jaringan Noordin M Top diduga berada di balik ledakan bom JW Marriott dan
Ritz Carlton bulan lalu.

Ledakan bom di kedua hotel mewah itu menyebabkan sembilan
orang tewas dan melukai 53 orang. Diduga bom dibawa oleh dua
orang yang kemudian meledakkan diri. Polri telah menemukan dua
potongan kepala yang diyakini sebagai pelaku bom bunuh diri,
namun hingga kini identitasnya belum diketahui.

Sketsa wajah kedua pelaku bom bunuh diri telah disebar ke masyarakat luas.
Polri pernah menangkap beberapa orang yang diduga terkait
dengan ledakan bom itu, tapi dilepaskan kembali karena tidak
ada bukti kuat. Seorang wanita beranak dua bernama A, yang
diduga menjadi istri buronan kasus terorisme Noordin M Top,
juga dilepaskan. Kini A dan kedua anaknya di bawah perlindungan
Polri sebagai saksi.

Penangkapan Yayan

Sebelum mengepung rumah di Temanggung,Polri mengakui telah
menangkap Suryana alias Yayan alias Pepen oleh Densus 88,
Rabu (5/7), karena terkait terorisme. Polri menduga warga Kampung Mangga,
Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara,
ini terlibat pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Jumat (17/7).

Yayan ditangkap di rumahnya oleh sepuluh orang bersenjata yang
menggunakan sepeda motor. Hingga kemarin keberadaan
Yayan belum diketahui pihak keluarga. “Penangkapan itu masih
dikembangkan. Kita tunggu saja,dia (Yayan) itu terlibat
bom Hotel JW Marriott atau terkait dengan jaringan lainnya,
” kata Nanan di Jakarta.

Yayan sempat dibawa dari rumahnya bersama anggota TNI AL
bernama Budi yang mengontrak di rumah Yayan,namun Budi
akhirnya dilepaskan. Saat Yayan ditangkap, Budi sempat mencegah
polisi karena tidak mengetahui yang melakukan penangkapan adalah
Densus 88 dari kepolisian. Apalagi saat Yayan ditangkap polisi tidak
menunjukkan surat penangkapan.

Terkait perkembangan penyidikan ledakan bom JW Marriott dan
Ritz Carlton, Nanan mengatakan telah ada kemajuan berarti.
Sayangnya dia tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan kemajuan itu.
“Nanti kalau sudah jelas,kasusnya akan dijelaskan.
Mohon doa restunya agar cepat terungkap,” ujarnya.

Sebelum penangkapan Yayan, tetangganya yang bernama Priyono
mengaku telah melihat beberapa orang sering mondar-mandir di
kampungnya sambil memperhatikan rumah Yayan.”Mereka memfoto dan
melihat-lihat lingkungan sekitar rumah Yayan,” tuturnya.
Dia juga mengakui tidak ada yang aneh terhadap diri Yayan.

Koki di salah satu hotel mewah tersebut dikenal sangat dekat dengan tetangga,
bahkan dia juga sering salat berjamaah di masjid. Yayan sendiri tinggal di
rumah orang tua karena ada masalah dengan istrinya. Oleh tetangga di
sekitar rumahnya Yayan dikenal sebagai orang yang ramah.
(agus joko/helmi syarif/isfari/wahyono soekoharyo/ant)